Alur Data Simpus

Simpus, pada prinsipnya adalah alat bantu untuk mengolah data yang ada di puskesmas. Pada tahap awal yang telah saya kembangkan adalah Simpus untuk kunjungan rawat jalan. Secara umum alur data di semua puskesmas hampir sama (atau pasti sama), kecuali untuk beberapa proses administrasi yang pasti antar satu daerah berbeda dengan daerah yang lain. Ada beberapa daerah membutuhkan karcis untuk mengecek jumlah kunjungan, sementara daerah lain cukup dengan laporan rekapitulasi kunjungan.

Secara umum, alur pelayanan pasien (sebagai target data Simpus) di puskesmas adalah sebagai berikut :

  1. Pasien datang ke puskesmas. Beberapa puskesmas menyediakan nomer antrian, baik berupa kertas bertuliskan nomer urut antri, atau bahkan yang sudah digital, dengan memijit tombol antrian. Tapi ada juga puskesmas yang percaya pada kesadaran pasien sendiri untuk antri sehingga tidak perlu menyerobot urutan kedatangan orang lain.
  2. Pasien akan dipanggil sesuai urutan untuk didaftar di loket pendaftaran. Pada proses ini, dicatat nomer rekam medis pasien, atau dibuatkan nomer rekam medis kalau pasien baru pertama kali berkunjung.
  3. Pasien menunggu, sementara petugas akan mencari rekam medis pasien yang bersangkutan di ruang catatan medis, untuk diberikan ke unit pelayanan tempat pasien ingin berobat.
  4. Pasien dipanggil bu dokter (atau pak dokter šŸ™‚ ) bisa juga oleh perawat.
  5. Pasien diperiksa, dicatat anamnesis dan lain-lain, termasuk diagnosis, obat yang diberikan dan tindakan medis kalau ada.
  6. Pasien keluar, sementara dari unit pelayanan membuat resep untuk diberikan ke ruang obat.
  7. Pasien dipanggil untuk membayar (di beberapa daerah sudah gratis), kemudian dipanggil lagi untuk menerima obat.
  8. Pasien pulang, semoga cepat sembuh

Yang saya tulis di atas adalah alur sederhana satu proses pelayanan di puskesmas. Dan harus dicatat bahwa puskesmas tidak hanya melayani kunjungan di dalam gedung tapi juga di luar gedung misalnya di Pustu, Posyandu, Polindes, atau PKD. Tentunya menjadi satu permasalahan bagaimana data kunjungan itu bisa dimasukkan ke dalam Simpus, dengan mengingat kondisi infrastruktur IT yang berbeda-beda antar puskesmas.

Banyak pilihan yang bisa dipilih supaya data bisa masuk ke komputer. Dan ini tergantung dari kemampuan dan kemauan dari puskesmas yang bersangkutan. Puskesmas bisa membangun satu sistem terpadu Simpus, setiap ruangan diberi komputer, supaya setiap pelayanan langsung masuk ke dalam Simpus. Untuk sistem seperti itu jelas dibutuhkan Simpus Online, yang tersambung di semua tempat pelayanan. Dibutuhkan biaya operasional yang cukup besar. Belum lagi untuk pencatatan kunjungan luar gedung.

Pencatatan data pasien selama ini di puskesmas, biasanya berupa Buku Register, kemudian juga catatan berupa Resep untuk obat. Untuk kunjungan luar gedung, data yang disetor biasanya sudah berupa rekapitulasi yang akurasi dan kevalidan datanya bisa dipertanyakan.

Buku registrasi yang masih banyak terdapat di puskesmas kita.

Buku registrasi yang masih banyak terdapat di puskesmas kita.

Dari register itulah dibuat beberapa rekapan data, dengan bentuk masih berupa tulisan tangan, meskipun nantinya akan dipindah ke dalam file Ms Excel atau Ms Word.

Contoh rekapitulasi tulisan tangan.

Contoh rekapitulasi tulisan tangan.

ALUR DATA SIMPUS JOJOK

Dengan mengingat kemampuan puskesmas yang sebagian terbatas itulah, saya (dibantu dengan pak Bambang dari Puskesmas Salam) mencoba membuat satu sistem pencatatan baru yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber data.

Pencatatan yang saya kembangkan berupa Lembar Register Pasien (contoh format Lembar Register bisa di download di kotak Berbagi), dimana di dalamnya berisi data-data pasien termasuk diagnosis dan obat yang diberikan. Kemudian untuk kunjungan luar gedung , dikembangkan juga alternatif lain untuk menghemat kertas yaitu Lembar Bantu Register Pasien. Dengan hanya menggunakan dua model pencatatan ini, hampir semua kebutuhan rekapitulasi untuk rawat jalan sudah bisa dipenuhi dari Simpus.

Prinsip pencatatan adalah sebagai berikut :

  1. Setiap pasien yang datang berkunjung ke puskesmas, di loket pendaftaran akan langsung diberikan satu lembar Lembar Register Pasien, dan datanya akan dicatat pada Lembar Register Pasien. Satu pasien mendapat satu lembar untuk satu kunjungan. Pada tahap lebih lanjut, dapat langsung disiapkan satu komputer di loket untuk Simpustu, dan buku register manual bisa ditinggalkan.
  2. Kunjungan pasien di semua tempat luar gedung pun akan mendapat lembar register yang sama. Lembar Register ini juga berfungsi sebagai pengganti resep.
  3. Setelah pasien dilayani, lembar register dilengkapi dan divalidasi mulai dari loket sampai ke ruang obat, selanjutnya register dikumpulkan di ruang Simpus untuk dimasukkan ke program Simpus oleh operator.

Untuk mengentry data ini pun, ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan :

  1. Menunjuk satu petugas khusus, dengan tidak diganggu oleh pekerjaan lain.
  2. Membuat jadwal yang melibatkan semua staf untuk bergantian memasukkan data ke dalam komputer.

Jadi pada prinsipnya, Simpus Modul Rawat Jalan ini dilakukan setelah pelayanan kesehatan selesai dilaksanakan. Praktis kegiatan Simpus harian yang diperlukan hanyalah Entry Data.

54 Tanggapan

  1. Kami tertarik dengan simpus yang sudah dijalankan, rasanya pingin punya sik seperti itu… apa bisa bantu utk puskesmas dimana saya bertugas. tq

    Bisa bu.. šŸ™‚ kita kontak lewat email saja..

  2. Terima kasih bu Retno sudah mampir. Insya Allah saya berusaha bisa membantu puskesmas untuk Simpus. Bertugas di puskesmas mana ibu ?

  3. Mas…. Bagaimana bila Puskesmas Rawat Jalan dan Inap?!?!
    Berbeda Aplikasix y?!?

  4. Untuk kalangan mahasiswa yang ingin belajar, bisa dibantu?

    • Bisa sekali mas… šŸ™‚ Sam Ratulangi dari Manado ya ?? kemarin ada seorang dokter dari salah satu puskesmas di sana yang sudah membeli 2 software, mudah2an tahun ini bisa di aplikasikan.

  5. Mirip ya dengan yang kami buat di Sungai Ayak. Untuk data pasien di luar yang berkunjung ke Puskesmas seperti di Pustu, Polindes, maupun Pusling, kami terima data mentahnya (register pasien), lantas dientri oleh petugas yang ditunjuk. Di Puskesmas Sungai Ayak, ada 3 petugas untuk entri data. Satu orang untuk entri data pasien yang berkunjung ke Puskesmas, dua orang untuk entri data dari Pustu, Polindes, dan Pusling.
    Entri datanya bisa lewat komputer mana saja. Bahkan dapat dilemburkan di rumah. Selanjutnya tinggal copy saja ke file induk di Puskesmas.
    Kembangkan terus Simpusnya.

    • Betu, proses data yang paling memungkinkan untuk puskesmas memang seperti itu, makanya di pedalaman pun Simpus model seperti ini bisa jalan, lain dengan desain sistem yang serba canggih, onlen, realtime…dari sisi entry data saja sudah jelas tidak terkejar.

      Untuk petugas memang biasanya saya juga menyarankan untuk mempersiapkan minimal 2 orang. Lebih baik lagi kalau di loket juga sudah diterapkan modul entry nya, jadi pelayanan antrian untuk puluhan pasien pun terasa lebih cepat.

      Saya merasa senang menemukan teman se-ide untuk ini hehe…sama-sama kita kembangkan untuk kemajuan puskesmas. šŸ™‚

  6. Yah…. barangkali karena kita ini dibesarkan di Puskesmas. Jadi lebih tahu apa kesulitan dan keperluannya. Online … pengin sih. Tapi teknologinya belum nyampe. Realtime …. ya. Karena begitu data selesai di entry, kita sudah bisa lihat hasilnya seperti laporan-laporan yang diperlukan. Nggak usah berpikir yang terlalu canggih, ntar kayak KPU. Canggih, tapi kok kalah sama yang manual ?

  7. hehe. biasa, orang-orang kan sukanya mikir yang muluk-muluk, padahal memang orang yang di lini depan sistem itu yang paling tahu sistem yang bisa berjalan dengan kondisi yang ada..
    tapi kalau gak gitu proyeknya gak gede šŸ˜‰

  8. masih ingat dg cilegon mas???jujur saya sngt 5x tertarik dg software simpusnya,tp wkt itu……………………………
    titp salam untuk tmn2 di jogja ya….kapan main ke cilegon lagi???

    • Wah ketemu lagi mas / pak diaz, terima kasih sudah mampir di blog saya.
      Terima kasih juga sudah cocok dengan Simpus saya meskipun akhirnya gak jadi pakai karena waktu itu …. (hehe…)

      Rencana ke Cilegon belum ada nih, menunggu undangan pelatihan saja šŸ˜‰

  9. betul-betul masalah kondisi dilapangan …
    malahan yg lebih bermasalah adalah listrik yang sering padam dan voltase yang merusak pc …
    tapi seandainya uang koruptor dikumpulin mungkin bisa untuk bikin online seluruh puskesmas hehehe …

    • Betul, itu salah satu masalah mas Unggul.
      Tapi jangan salah, Online sistem bahkan dengan seluruh uang koruptor pun tidak akan menyelesaikan masalah. (kadang mau mbikin online itu saja dah di korup hehe… ).

      Masalah Simpus bukanlah masalah online apa tidak, banyak variabel lain yang justru lebih besar pengaruhnya pada Simpus. Komitmen, budaya kerja, etos kerja, disiplin petugas… masih banyak lagi šŸ™‚

  10. Mas.. Tolong Multi usernya pkm salam ya..

  11. Mksh ms jo dh dtng ke pkm salam, mski puasa,lmes,ngntuk tp ttp smgt.tp mlmnya msti di install z-te bwt tune up performance.. Mga cpt fit lg mas.salam..

  12. mas jo..salam kenal. saya di pusk mataram kota mataram nich. kita baru tertular simpus nich. 1 minggu ini sedang uji coba. tertarik tentang lembar bantu register atau lembar register pasien.,.pertanyaan selanjutnya bagaimana pasien dengan kunjungan ulang? apakah baru lembarnya? terus terang saya berfikir di pusk saya masih hanya bisa entry data saja. Gmana mas/ Tq dan sukses terus.

    • Salam kenal ibu…

      sukses untuk uji coba Simpusnya, mudah-mudah lancar. untuk detail jawaban mungkin via email saja..

      terima kasih..

      • Makasih banget masuknnya mas jojok…Jangan capek njawabnya ya…lagi belajar banyak nich. xixixi.. šŸ˜›
        Lain kali saya tanya2x lewat email aja ya. Sukses terus!!

      • Sama-sama ibu… mudah2an bermanfaat jawaban saya seadanya hehe…

  13. kita di puskesmas sudah cape entry data, tapi ketika mau mengeluarkan report unutk dilaporkan, atau sebagai dasar laporan, karena pak bos mau rekapan laporan pelaksanaan kegiatan puskesmas, ehh… tidak bisa. bagai mana ini ??? ehh.. andaiakn bisa pun ternyata angka yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kenyataan, laporan simpus 1000, direkap dengan manual 1300, keman 300 nya ??? kanya mau dibetulkan query nya, tapi sampai sekarang belum diperbaiki ??? apa kata dunia ???

    • dunia sih berkata : sabarrrr… hehe šŸ™‚

      salam kenal pak Moko… (upsss… setelah saya search di Fesbuk, ternyata teman lama Simpus toh hahaha… sugeng rawuh mas… )
      banyak hal yang berkaitan dengan data simpus. Ketidaksesuaian kadang juga karena memang cara pandang terhadap satu informasi tidak bisa disumberkan pada satu runtun data. Saya juga sering dikomplen kenapa kunjungan LB1 berbeda dengan rekap kunjungan total per desa.. atau kenapa kasus diagnosis berbeda jumlah dengan hitungan manual.. hal itu biasa kok karena memang masing2 laporan punya titik awal yg berbeda.

      kalau selisih juga sering saya alami, gak cuma kurang, kadang malah kelebihan atau data berlipat lipat. pernah saya temukan satu bendel data di isikan sampai 2-3 kali karena petugas tidak terkoordinasi, entry tanpa konfirmasi apakah datanya sdh masuk atau belum.. tapi juga lebih sering saya temukan output yang cukup bisa dipercaya kok.. šŸ™‚

      Kalau selisih, memang sebaiknya dicek lagi, apakah yang dimasukkan sudah bener2 pas.. šŸ™‚

      Eh dari mana mas ? mungkin saya bisa bantu untuk mencarikan selisih data yang lenyap, kalau memakai Simpus Jojok insya Allah saya bisa menelusuri…

  14. Kynya saya nih yg paling telat tahu ttg simpus nih mas Jo. Kesian deh =(
    Tp kl mo belajar bisa dong y mas? Kebetulan sy tugas di puskesmas wates, Pringsewu, Bandar Lampung. Pengen bgt nih menerapkan simpusnya mas jo dpkm saya. Trims. ^^b

  15. Aplikasi simpus sudah kami pelajari detailnya, alhamdulillah baru 8 bulan simpus kami dah lari kenceng……………..ada mekanisme yang berubah yaitu dari manual sekarang dah berbasis IT dan semua program dah bisa manfaatin hasilnya………..andai real-time………..ahhhh……….mimpi kali yeee………..karna dibilang masih ada yang lebih urgen yang perlu dianggarkan…………….and stake holder masih belum berandai-andai tentang perlunya SIK yang berbasis IT…………dah sampai ketemu at balangan njih………..by Nasrullah Fahmi-PKM Padang Luas Kurau-Tanah Laut

    • Sabar mas hehe… kalau memang sudah optimal, manfaatkan Simpus nya dulu, soal onlen nanti gampang, bsk saya demokan dulu di dinkes, mudah2an tertarik… šŸ™‚

      Sampai ketemu di Balangan, jangan lupa nggih saya nebeng pulangnya hahaha… jadi ada pertemuan ndak di Tanah Laut ?

  16. mas sy dr Puskesmas Tambarangan kab. Tapin Kalsel, Puskesmas kami menggunakan SIMPUS dr sampean dan kebetulan sy adalah pengelola SIMPUS di Puskesmas sy.ya..tp karena sy juga sbgai koordinator surveilans dan sbagai koordinator keuangan Jamkesmas jd data SIMPUS itu numpuk bbrp hr baru bisa sy entry …

    • Wah kemarin saya lewat Tapin, cuma waktunya gak memungkinkan untuk mampir. Memang sebaiknya ada manajemen entry data bu, tambah lagi operatornya, atau manfaatkan komputer lain sebagai alat bantu untuk entry data Simpus. Mungkin bisa belajar di Padang Luas untuk implementasi Simpustu di Loket. Pasti lebih membantu meringankan beban entry data..

      Dinas Kesehatan sudah ada rencana belum pembenahan Simpus di sana ???

  17. Pa Raharjo bolehkah kami berkunjung ketempat pkm bapak untuk melihat proses ekaligus mau tahu gimna cara Simpus dikerjakan………………trm

    • Salam kenal Pak Udin..
      silahkan Pak Udin kalau mau menengok puskesmas, cuma saya bukan orang puskesmas pak hehe…
      O iya, Jambu Burung di daerah Kabupaten Banjar, Kalsel kan ? sepertinya semua puskesmas sudah dipersilahkan memakai Simpus saya kok di Kalimantan Selatan.. kalau mau menengok di daerah Kalsel, mungkin bapak bisa ke Padang Luas, Kurau, Kabupaten Tanah Laut.

  18. wah kapan ya ….. hhhh . salam buat semua … teman PKm Padang luas……trims.

  19. Mas, biaya untuk melaksanakan pelatihan/sosialisasi tentang simpus berapa ya ? Trus, harga software simpusnya sendiri berapa ?

  20. gimana mas sejauh ini perjalanan simpustronik di kota Anda, kami di Pacitan Jawa Timur baru 2 tahun ini berjalan, mungkin bisa sharing

    • kebetulan saya tidak menggunakan SImpustronik nya Ngawi pak Dian.. saya sendiri mengembangkan Simpus, kemudian menawarkan kepada puskesmas atau dinas yang tertarik…Asongan gitu hehehe…

      kota saya, kebetulan saya mendampingi beberapa daerah memakai Simpus saya.. Simpus Jojok sendiri sudah sampai aplikasi Web Based seperti yang saya ceritakan di bbrp posting terakhir. Saat ini mulai focus untuk Simpus KIA dan juga Rawat Inap.. cuma jadwal mrogram itu yang susah di arrange sekarang, sering tabrakan sama pendampingan di Puskesmas.

      Beberapa tahun yang lalu saya pernah mampir di Pacitan lho, menawarkan Simpus saya, cuma kebetulan memang Pacitan kemudian memilih Simpustronik Ngawi, gratis kalau gak salah.

      Saya sih jualan saja hehehe… biar dapat modal untuk jalan2 keliling puskesmas. šŸ˜‰

      terima kasih sekali sudah mampir, mudah2an nanti Pak Dian bisa bercerita balik pengembangan Simpustronik di Pacitan. Harusnya anggaran bukan masalah toh ? bisa minta sama bapak di Jakarta hehe…. šŸ™‚

  21. Kapan-kapan mampir ke dinkes Ponorogo ya….kita bisa sharing untuk pengembangan SIMPUS

  22. Ehhh mas..dah jaman kompi,bukan masalah online ato tidak..ironis kalo laporan bulanan kedinas masih ngotong-otong kertas ya..ha ha ha ndak nyindir lho,cuma nganu…..

  23. PKM Tebing Tinggi, Balangan Kalsel
    mas, kita mau cetak kartu yang ada barkodenya, tapi di simpus ada fitur cetak kartu tp yang tercetak cuma angka-angka saja d lembar belakangnya,

    mohon bantuannnya, makasih

  24. wah bagus nie terima kasih nie mas..saya mahasiswa rekam medis semester 2 minggu depan saya praktek di puskesmas…bisa di bantu nda nie mas….tentang alur pendaftaran pasien di puskesmas

  25. mas bisa bantu untuk kita terapkan di puskes kami, puskesmas sentajo kec,benai kab, kuantan singingi

  26. bagaimana alur berobat rawat inap…………………….
    dan rawat jalan

    • terima kasih sudah mampir blog saya mas,
      sebenernya alur data pasien rawat inap lebih sederhana daripada rawat jalan. dan di semua hampir mirip. kebetulan saya sudah dikirimi oleh salah satu petugas simpus di puskesmas yang mempunyai tampilan alur rawat jalan, nanti saya usahakan bisa di upload di blog ini.

  27. kalau untukbuku petunjuk manual alur data simpus dari data mentah sampai dikirim ke dinkes itu ada tidak ya?
    krn sya bc di http://www.simpustronik.net itu ada alurnya, itu sumbernya darimana ??
    terimaksih….

  28. rar di pasword ya bang?????

  29. Saya tertarik dengan aplikasi simpus yang mas jojok buat.bisa minta aplikasinya ngak pak?
    kebetulan saya juga bekeja di loket pendataran di puskesmas rawat jalan dan rawat inap di kalimantan barat,khusunya sambas.ini alamat email saya ijawati.syafiqa@gmail.com

  30. mas bagi2 donk simpusnya… mau bljar ni… heheh dedi310788@gmail.com

  31. selamat malam Mas, saya puskesmas dari sumut, saya tertarik dengan simpus rawat jalan di puskesmas, boleh minta aplikasinya ya mas ? rohangki@yahoo.com

    • salam kenal ibu,
      maaf apakah saya sudah membalas lewat email ? perasaan dulu saya balas lewat email saya cari kok tidak ada arsipnya. barangkali belum sempat ke send.
      dari puskesmas mana ya ?

  32. slmt mlm mas<met kenal sy dari puskesmas kabupaten karanganyar soloMsdh mulai dari tahun2000 an kami memakai sofware simpus dan sdh mmengalami upgrade 3 kali……mo nanya sj kira kira kalau entry nya di kerjakan di rumah tanpa hrs mengcopy nya bisa ndak ya<mgkn ada perangkat tambahan nya.ppop.karanganyar@gmail.com

    • selamat malam dan salam kenal ibu.
      mohon maaf untuk kabupaten Karanganyar, kebetulan bukan kami pengembang nya, meskipun penampilan nya mirip. Kalau sistem kami memang bisa di entry juga di rumah tp nanti ada proses upload data ke sistem induk puskesmas. kalaupn ada internet bisa saja data dikirim via email.

      demikian bu terima kasih.

Tinggalkan Balasan ke dian bhahari Batalkan balasan