Mari ke Puskesmas Salam…

Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang Puskesmas Salam. Kalau pembaca blog nanya ke Omm Google tentang Puskesmas Salam, beliau akan menunjukkan ada dua puskesmas dengan nama yang sama untuk Salam, yaitu yang berada di Kota Bandung dan Puskesmas Salam Magelang. Ada lagi puskesmas Salam Babaris, di Kabupaten Tapin (atau Banjar), Prov Kalsel yang entah dimana saya belum tahu posisi GPS di derajat berapa lintang dan bujur nya šŸ˜€

Nah Puskesmas Salam yang ini ada di jalan raya Jogja-Magelang, lokasi tepatnya ada di dekat pertigaan jalan raya Salam-Ngluwar, sekitar 20 km dari kota Jogja atau kalau ada yang mau ikut saya berangkat dari rumah, kira-kira harus berjalan 45 menit menempuh jarak 26 km, dengan kecepatan kendaraan santai (slow wae kalau orang jogja bilang..). Puskesmas ini bisa dibilang rumah kedua bagi saya selama pengembangan Simpus.. Lokasi puskesmas sangat strategis, sedikit masuk ke dalam dari jalan besar, kemudian berada di daerah perbatasan dengan Propinsi DIY. Kalau saya mengajak di judul tulisan Mari ke Puskesmas Salam, bukan berarti saya mengharap pembaca sakit, terus berobat ke puskesmas Salam, tapi saya mencoba mengajak bapak ibu saudara menengok apa yang ada disana. barangkali ada hal-hal positif yang bisa dijadikan contoh untuk puskesmas yang lain.

Puskesmas Salam dari depan, sayang tertutup pagar

Puskesmas Salam dari depan, sayang tertutup pagar

Beberapa waktu yang lalu puskesmas Salam telah direnovasi dengan anggaran sebesar….. (saya gak tau, bukan bidang kerja saya hehe)..sekarang telah berdiri dengan dua lantai, megah dan cukup luas untuk menampung semua aktifitas puskesmas. Dan untungnya kemegahan gedung juga diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan kesehatan oleh puskesmas. Pustu yang ada sebanyak 5, dengan posyandu sebanyak (maaf lupa) di 12 desa wilayah kerja. Per hari, pasien yang berkunjung bisa mencapai 150-200 orang, bahkan hari-hari tertentu bisa lebih. banyak pasien yang berasal dari luar wilayah kerja, bahkan bisa separo lebih.

Alur data secara umum sama dengan puskesmas yang lain. kita lihat saja…

Di pintu masuk puskesmas, telah menanti satu meja informasi untuk pelayanan di luar medis. jadi kalau ada yang cari informasi tentang kebutuhan surat menyurat, tentang prosedur pengobatan, tentang administrasi lain, dapat langsung duduk dan dilayani, tanpa mengganggu proses pendaftaran di loket. pelayanan sederhana tapi sangat membantu kelancaran pendaftaran pasien. bayangkan saja kalau di loket orang antri hanya untuk minta surat, ndaftar berobat, atau konsultasi lainnya…

Meja informasi di depan pintu masuk

Meja informasi di depan pintu masuk

Untuk pelayanan Loket, dulu dipasang satu komputer untuk modul Simpustu . Komputer yang dipakai pun Pentium 1/2 hehe…hasil pengadaan komputer 10 tahun yang lalu yang untungnya masih bisa berjalan terengah engah untuk melayani pendaftaran pasien. Karena loket belum memenuhi standar keamanan, komputer ditaruh dimeja dengan roda, sehingga setelah pelayanan selesai komputer langsung didorong ke ruangan yang tertutup. Beberapa waktu yang lalu saya sudah mengganti komputer di loket dengan komputer yang lebih bagus, dilengkapi dengan PC Cloning, sehingga antrian pendaftaran dilayani dua monitor secara bersamaan. Untuk sistem antrian elektronik, belum lama ini sudah dipasang sistem antrian elektronik. (kayak di bank, kalau sudah waktunya akan dipanggil : nomer sekian sekian harap masuk ke ruang BP Umum…

Entri data pasien di loket

Entri data pasien di loket

Pencatatan pelayanan menggunakan cara yang sama dengan puskesmas lain. di Loket, pasien datang pencet nomer, terus taruh kartu pasien, selanjutnya menunggu dipanggil petugas pendaftaran. Kalau tidak bawa kartu, pencarian nomer rekam medis cukup beberapa detik menggunakan komputer. Setelah dipanggil, langsung data pasien diketik komputer Simpustu, dicarikan rekam medis nya setelah itu menunggu panggilan dari dalam. Pencarian rekam medis juga tidak membutuhkan waktu yang lama, sudah ada petugas khusus. (saya jadi inget beberapa waktu lalu masih ada juga puskesmas yang belum punya rekam medis…).

Ruang tunggu pasien, cukup nyaman dan luas..dan seperti di banyak puskesmas lain telah dilengkapi dengan TV, untuk antisipasi sapa tau ada pasien yang tidak mau ketinggalan acara sinetron. Setelah itu tinggal menunggu panggilan dari sistem antrian untuk pasien supaya masuk ke ruangan yg dituju. Selesai di periksa, duduk lagi menunggu obat.. pulang..

Ruang tunggu.

Ruang tunggu.

Data kunjungan pasien hari itu bisa langsung di kirim ke komputer Simpus di ruang lain untuk dilengkapi data diagnosis dan obatnya oleh petugas lain. Kebetulan jaringan LAN di Salam belum menghubungkan semua komputer yang ada. Simpus single user masih sangat mencukupi untuk dipakai. nah di ruang komputer itu pula kunjungan-kunjungan pasien ke Pustu, Posyandu atau Pusling juga dimasukkan ke komputer untuk kemudian digabung ke Simpus.

Komputer di ruang data..

Komputer di ruang data..

sama kan ??…

Dengan pelayanan yang bisa dibilang “standar”, Puskesmas Salam sudah mendapatkan sertifikat ISO 9001 sejak tahun 2006, dan sebagai tambahan informasi, tahun 2008 ini Puskesmas Salam mendapatkan penghargaan pelayanan prima dari Presiden SBY. Kepala Puskesmas sekarang, drg. Wahyu Wuryaningsih, M.Kes, menerima langsung di istana bersama beberapa institusi lain yang dianggap prima dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. (maaf fotonya belum boleh di publish sama yang punya hehe…).

20 Tanggapan

  1. kemaren waktu masih di simkes, kami pernah main2 ke pkm salam ini, kalo gak salam kapusnya mash bu Kristin. Kayaknya keberhasilan pkm ini berawal dari beliau. Memang untuk membangun satu sistem membutuhkan seorang leader yg punya komitmen bagus.

    sekian

    betul pak, Bu Kris sekarang sudah fungsional, menjelang pensiun, tapi masih di puskesmas Salam. Simpus saya juga berawal dari ide beliau. Dan saya beruntung bisa kenal beliau.
    Sebenarnya saya juga menemukan dan datang ke beberapa puskesmas di Magelang dan daerah lain yang bisa dikatakan sekelas Salam dalam pelayanan, manajemen kesehatan dan sistem informasinya, dan semua memang berawal dari seorang leader yang punya komitmen. Mungkin besok akan saya tulis dalam cerita tersendiri tentang puskesmas-puskesmas itu.

  2. Rumah ketiganya mana Boss….

    baru nyari… šŸ™‚

  3. Andaikn medang sperti pusk salam…nyem nyem.. Kapan y?
    Eh pusk salam tuh,apa yg ada bu bidan maniez?:-D

    weleh-weleh…semua puskesmas pasti ada yang manis, dari yang tua sampai muda hehe..

  4. Adalagi Salam di sebelah utara timur solo, pokoknya dari solo ke semarang lewat purwodadi.

    Bagus juga puskesmasnya, semoga saja pelayanannya lebih cepat, karena dokter tinggal baca file yg ada di komputer utk melihat sejarah penyakit pasien.

    Salam kenal.

    terima kasih info nya.. sepertinya ndak ada tuh mbak, saya biasa lewat jalur itu, mungkin pkm dalam kota. kebetulan sering jalan-jalan ke purwodadi nengok puskesmas disana. Kalau puskesmas itu belum sampai ke arah digital medical record. yang ada baru manajemen data saja seperti kunjungan, rekapitulasi2, pemetaaan penyakit. Mudah2an tahun depan besok sudah sampai ke arah rekam medis yang terkomputerisasi.
    Salam kenal juga untuk mbak jul..terima kasih dah mampir lagi ke sini.. šŸ™‚

  5. weleh weleh apik banget puskesmasnya, kayaknya lumajang kalah deh……terutama sistem komputerisasinya.salute !!!!!!!!!!!!!!!!!!

    terima kasih pak Dondy sudah mampir… kalau puskesmasnya lumayan lah, tapi sistem komputernya masih sederhana kok. belum secanggih purworejo atau ngawi. Masih mimpi bisa seperti dua daerah itu hehe…Lumajang kapan menyusul nih SIK/Simpusnya?

  6. Mohon disampaikan salam dan kekaguman saya kepada Ibu kepala Puskesmas, drg.Wahyu Wuryaningsih, atas prestasi yg beliau capai. Dulu beliau teman sekolah di SD dan SMA.

    Trima kasih

    Terima kasih sudah mampir bu Yustika. Nanti saya sampaikan salam nya untuk beliau, kebetulan minggu depan saya akan lewat puskesmas Salam.

  7. bagus banget puskesmasnya, kapannya puskesku bisa seperti puskes salam, yang jelas bukan hanya kepalanya saja yang baik tapi juga seluruh staf sangat perperan dalam pelayanan di puskesmas salam

    • ya.. bisa dibilang di atas rata-rata dari puskesms yang saya kunjungi bu… dan di Kabupaten Magelang sendiri sudah banyak yang seperti Puskesmas Salam, dalam artian kelengkapan infrastruktur, manajemen dan gedung yang bagus…Beberapa puskesmas di daerah lain juga banyak kok yang sudah seperti itu, terutama yang sudah menyandang sertifikat ISO, atau Akreditasi..

      Jelas semua staf harus berperan. Kepemimpinan kepala puskesmas hanya salah satu pemicu untuk peningkatan pelayanan.

  8. saya kader posyandu desa krakitan berharap kebijakan ibu kepala puskesmas bisa menambah semangat kami.

    Mudah2an terwujud pak.. Ibu Kapus Salam sangat komit kok terhadap program-program kerja puskesmas..

  9. Maju terus pkm salam..&simpusnya.. <muridnya p.bambang..

  10. Salam kenal mas jojok
    Kemarin kami serombongan mahasiswa IKM Gizi Kes UGM menyempatkan diri datang ke PKM Salam. Melihat situasi di PKM ini, mungkin klo jempol tangan saya lebih dari 2 akan saya acungkan semua. Saya hanya bisa membayangkan, seandainya seluruh PKM yg ada di Indonesia punya simpus dan data2nya bisa dianalisa utk memprediksi kmk munculnya penyakit dan kmd mencegahnya, mgk Indonesia Sehat 2010 sdh tercapai cepat gk mundur lagi menjadi Indonesia Sehat 2025 (klo gak salah). Kapan ya Indonesia bisa bebas dari Gizi Buruk?

    • Salam kenal mas Arif… šŸ™‚
      sabar saja, satu saat pasti akan tercapai kok Indonesia Sehat… Simpus cuma salah satu alat bantu nya… masih banyak variabel lain yg jauh lebih penting…

  11. wahhh… bagus bgt mas…
    saya malah baru tau kalo di Kabupaten Magelang sudah ada Puskesmas yang Ber ISO..
    Smg pak Singgih mampu mengubah semua Puskesmas di kab. magelang menjadi berstandar ISO.

    Programmernya SIPUSnya siapa saja to Mas??

  12. Ngikut bangga bos..smoga Windusari juga nyusul..Kita pasti bisa..

  13. Salut untuk Puskesmas salam waktu kecil dulu Saya sering berobat ke Puskesmas ini, karena tak jauh dari Rumah Saya di Diwak Kec.Ngluwar sekarang sama kerja di Puskesmas tetapi jauh di perantauan Provinsi Riau

  14. Semoga pada suatu ketika nanti saya bisa memperoleh kesempatan “ngangsu kawruh” dari Pak Raharjo.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: