Sabtu, 31 Januari 2009, Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang mengadakan pelatihan untuk adminstrator jaringan komputer di puskesmas dan dinas kesehatan. Saya sungguh beruntung diundang untuk ikut pelatihan, bukan karena yang mengerjakan pekerjaan jaringan itu teman saya, Taufik, tapi karena memang saya masih o’on dalam hal jaringan. Jauh hari saya sudah wanti-wanti (mengingatkan) Taufik supaya kalau pas pelatihan saya diberitahu. Itung-itung belajar kursus jaringan gratis (hehe…), sekalian ketemu sama teman-teman pengelola Simpus se-Kabupaten Magelang. Sekedar pengantar, di Kabupaten Magelang tahun ini sudah terpasang 21 titik untuk menara wifi nya, dengan target tahun ini semua puskesmas bisa terpasang.

Pelatihan pengenalan jaringan wireless
Peserta pelatihan, semua pengelola Simpus puskesmas di undang, kemudian dari dinas kesehatan juga diundang. Judul Pelatihan : ‘Pelatihan Jaringan Komputer DKK Magelang : Pengantar jaringan komputer, jaringan komputer wireless, pengenalan mikrotik, dan pengecekan dan penanganan gangguan‘. Serem juga judulnya buat orang yang masih awam. Materi yang diberikan antara lain :
- Network Device
- Pengalamatan
- Routing dan Gateway
- Setting IP
- Tentang Mikrotik
- Konfigurasi Jaringan DKK-Puskesmas
- Pengecekan Gangguan
- Netmeeting
- Monitoring Jaringan
Semua materi sangat pas dan sesuai dengan kebutuhan pengelolaan jaringan wireless di Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.
Singkat cerita, pelatihan berlangsung selama beberapa jam, dan saya kebetulan juga mendapat kesempatan ‘jatah‘ untuk sedikit berkomentar di pertengahan acara. Di depan pengelola saya mencoba bertanya kepada peserta apakah diantara mereka sudah dapat menangkap materi pelatihan. Sungguh jawaban yang bisa ditebak hehe… sebagian besar mereka yakin begitu pulang mereka bakal lupa materi. “Gak nyanthol kabeh mas…!!!”. Jelas tidak mungkin memasukkan materi sebanyak dan sedetail itu dalam satu kali pelatihan.

Peserta Ibu-ibu, ada yang serius, ada yang sms an, ada yang merenung, dan ada yang asyik mencari snack hehe...
Memang dari awal pelatihan saya sudah mulai melihat beberapa peserta menjadi senyum-senyum sendiri, dan saya sangat hapal dengan senyum ketidaktahuan itu hehe… Sempat saya sms Taufik yang lagi sakit demam di Jogja. Saya tulis kalau pelatihan kurang efektif dan kurang pas. Dan ternyata memang dari beliau mengatakan, yang paling penting dari pelatihan ini (saat itu) adalah supaya para pengelola mulai mengenal teknologi yang terbilang baru di puskesmas ini.

Peserta bapak-bapak..
Saya sendiri, menilai pelatihan yang diberikan Mas Gunawan M Fajar, Mas Ari Sujarwo, dan Mas Sofyan Wijaya, sangat enak untuk diikuti. Materinya runtut, teratur, dan mudah dipahami untuk orang yang sudah mempunyai pengalaman dengan komputerisasi dan jaringan. Sayangnya sebagian besar peserta yang datang kemarin benar-benar awam dalam teknologi jaringan. Beberapa memang sudah menguasai jaringan komputer sederhana, tapi lebih banyak yang menguasai sekedar mengolah Simpus dan membuat copy data untuk dikirim ke puskesmas. Apalagi peserta ibu-ibu dan mbak-mbak, lebih banyak senyum-senyum karena benar-benar tidak bisa sepenuhnya menangkap materi. Kebanyakan dari peserta memang menguasai komputer sampai tingkat operasional program kantoran semacam Excel dan Word.

Langsung mencoba di laptop peserta
Alhasil, materi yang sudah sedemikian bagus itu sepertinya ‘tumpah’ kembali hehe… beruntung modul pegangan sudah cukup untuk belajar di puskesmas kalau lupa isi pelatihan.
Dari situlah saya bisa memberikan masukkan ke dinas kesehatan, bahwa kita tidak bisa menggantungkan peranan administrator jaringan, paling tidak pada tahap awal ini, pada para pengelola Simpus puskesmas. Yang jelas :
- Harus dibentuk satu team dari dinas kesehatan, baik yang menangani hardware, ataupun yang menangani software.
- Usulan lain yang juga dipertimbangkan, pelatihan harus dilakukan lagi dengan lebih intensif, ke masing-masing wilayah ex karesidenan di Magelang, lengkap dengan praktek di lapangan sehingga peserta bisa benar-benar menguasai peran sebagai administrator jaringan.
- Diadakan pertemuan rutin atau supervisi rutin untuk menjaga kelangsungan sistem yang telah dan akan dikembangkan.
Saya jadi teringat peranan seorang staf dinas kesehatan kabupaten tetangga, Wonosobo. Namanya **** (saya belum minta ijin beliau untuk menulis namanya disini). Beliau sangat aktif mendukung dan memelihara jaringan wireless yang ada disana. Bahkan kalau perlu sampai naik-naik ke puncak menara untuk membenahi kalau ada kerusakan di perangkat wifi. Dan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang pasti butuh orang seperti beliau, untuk saat ini.
Pulang dari pelatihan, saya membayangkan, betapa sia-sianya kalau apa yang sudah direncanakan , disiapkan, disediakan, dan dikenalkan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang nanti tidak bisa berjalan seperti yang diharapkan. Saya sudah menemui beberapa dinas kesehatan daerah lain yang akhirnya tidak bisa menjalankan sistem yang dibangun hanya karena kurang persiapan, kurang perencanaan, kurang pengorganisasian dan yang jelas kurang jelas manajemen operasionalnya. Beberapa diantaranya bahkan saya temui hanya sukses sampai tahap pengadaan 😦
Filed under: Dinas Kesehatan, Pelatihan, Puskesmas, Simpus | Tagged: Dinkes Magelang, Pelatihan jaringan, Pengembangan Simpus, Simpus, Simpus Online | 14 Comments »