Kenalan saya, dr. Hargo Basuki, seorang kepala puskesmas di Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, berbaik hati untuk berbagi cerita pendek sukses penanganan gizi buruk di wilayah kerja beliau. Dengan seijin beliau, saya posting di blog saya untuk sekedar berbagi cerita, dengan harapan bisa menjadi inspirasi puskesmas lain untuk berbuat yang lebih baik.
Berikut tulisan beliau :
Tim Dokter Puskesmas Tapian Dolok sempat melaksanakan rapat mendadak sekitar bulan Agustus 2008 karena ditemukan 1 kasus gizi buruk di Kecamatan Tapian Dolok, Hijratul didiagnosa dari tanda klinisnya sebagai Marasmus Kwashiokor dengan berat badan hanya 4 Kg (umur 1 tahun 1 bulan).
Observasi ketat dilaksanakan oleh Puskesmas Tapian Dolok melalui dr.Novi Silvia Vera (SMF Puskesmas Tapian Dolok), petugas Gizi, Supiati Tanjung dan Bidan Desa Windariani. Dengan kontrol yang eksta, pemberian oralit (cairan), Biskuit MP ASI dan MP ASI lokal yang dibuat oleh orangtuanya terus dilakukan.
Akhirnya pada pengamatan tanggal 6 Mei 2009 Hijratul sudah mencapai berat 8,5 Kg. Selamat ya Hijratul..

Hijratul, 1 tahun 11 bulan, sudah mencapai berat 8,5 kg. Dan sudah belajar berjalan. Foto diambil tanggal 6 Mei 2009.
Filed under: Puskesmas, Umum | Tagged: penanganan gizi buruk, program gizi puskesmas, tapian dolok |
MEmang anka yang kecil selalu lucu
contoh penanganan gizi buruk yang cepat dan tepat, mdh2n menginspirasi teman2 petugas medis lainnya ๐
Hijratul, om jojok nakal tuh. masak potonya hijratul gak disensor dulu… !
selamat ya…buat tim dokter puskesmas smg semua nya dibalas kebaikan oleh ALLAH SWt
Mari kita rapatkan barisan untuk Simalungun yang lebih baik
http://bonapetruspurba.wordpress.com/