Sekilas foto Magelang Selatan

Tentang Simpus Puskesmas Magelang Selatan, mungkin akan saya tulis dalam blog saya dalam posting tersendiri. Maklum puskesmas inilah yang menjadi tempat implementasi asal Simpus Web Based. Yang saya tampilkan sekarang hanya sekedar foto-foto yang mungkin obyeknya tidak akan saya temukan di tempat lain.

Namanya juga sekilas foto, gak papa toh masang foto, di depan rumah sebelum berangkat keliling. Perutnya agak gendut, itu bawa tas pinggang hehe...

Ketika melakukan instalasi Simpus KIA, kebetulan di puskesmas sedang dipasang kursi gigi yang baru.

Kursi baru (warna biru) dipasang, canggih juga, bisa naik turun, bisa nyemprot air, bisa ngebor, bisa nerangi gigi (namanya juga kursi pasien gigi), coba bisa ditambah fasilitas kayak punyanya Puskesmas Mojoagung... bisa mijet. Pasien gigi bakal betah.

Nah sambil melihat kursi yang ternyata mahal itu, saya geli melihat satu pengumuman penting di kotak tisyu di kursi yang lama. Menurut bu Dokter, itu dipasang supaya staf atau tamu yang lain gak asal narik tisyu untuk hal-hal yang mungkin gak perlu. Paling tidak diingatkan kalau tisyu itu disediakan terutama untuk masyarakat miskin hehehe.. ya okelah kalau begitu, bagus… (Rhoma Irama mode on), kita jangan memakai yang bukan hak kita.

Nah ini pengumuman di kotak tisyu kursi yang lama... tisyu untuk maskin. Dilarang comot, saya saja gak berani minta tanpa Surat Miskin dari kelurahan hehe...

O iya, pas saya datang Selasa, 29 Desember 2009, sudah di operasikan juga sistem antrian digital kayak di bank itu. Menurut bu dokter juga, sekarang pasien semakin gak bisa ngaku-ngaku datang duluan seperti dulu, dah bawa nomer yang gak mungkin salah.

Kota Manado, akhirnya sampai juga.

Puskesmas Bahu, salah satu puskesmas dengan kunjungan terbanyak di Kota Manado

Sejak lama sebenarnya saya ingin ke Kota Menado Manado (dah saya edit, dulu terbiasa nulis Menado. Thx to Albert). Bukan karena ingin merasakan buburnya yang terkenal, melihat kotanya yang katanya asyik, bukan pula pingin melihat gadis-gadisnya yang katanya juga cantik hehe… tapi hanya satu keinginan, menyelam di Bunaken. Kebetulan hobi saya selain jalan-jalan memang sekaligus menikmati alam. Pantai, gunung, pegunungan, hutan, sawah, ladang, sudah sering saya lewati. Hanya menyelam itu yang belum pernah saya lakukan. Paling menyelam di kolam renang 🙂
Baca lebih lanjut

Migrasi Simpus dan Inovasi Program KIA di pinggiran Mahakam

Puskesmas Loa Janan, Kutai Kartanegara

Ketika melakukan pelatihan tahap kedua Simpus KIA di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dua minggu yang lalu, 2-5 Desember 2009, perjalanan saya ditemani Bagyo dan Purwoko sekaligus juga dimanfaatkan untuk memulai langkah dan tahap baru Simpus Kutai Kartanegara, yaitu mulai mengimplementasikan Simpus Web Based di salah satu puskesmas. Puskesmas yang terpilih adalah Puskesmas Loa Janan. Beberapa kebutuhan implementasi Simpus Web Based seperti keberadaan komputer di hampir setiap ruangan, kemudian jaringan lokal komputer, serta sumber daya manusia yang sudah akrab dengan Simpus, sudah ada di puskesmas yang berada di persimpangan jalan menuju Tenggarong dan Samarinda dari arah Balikpapan ini.

Gini lho, kalau punya tower !

Hasil jalan-jalan dan pengamatan beberapa waktu terakhir ke daerah yang melakukan proyek Towerisasi puskesmas, saya menemukan hal yang sungguh memprihatinkan. Banyaknya pengadaan tower tanpa didahului pengembangan dan persiapan sistem yang mapan di puskesmas, membuat tower-tower itu akhirnya gak bermanfaat sama sekali, bahkan di beberapa puskesmas cenderung membahayakan lingkungan sekitar. Pemasangan yang tidak sesuai teknis, membuat tower itu membuat genteng bocor, ‘ngembruki’ (bahasa Indonesianya apa ya ? yakkk ketemu.. menimpa…) puskesmas, mbikin kabel listrik putus, dan tidak ketinggalan membuat deg-degan pegawai puskesmas karena terlihat memprihatinkan kualitas dari pemasangan tower itu.

Pak Wajiran.

Nah dalam perjalanan pulang dari acara pamitan ke Pekalongan, sengaja saya mampir ke Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, untuk bertemu teman lama saya, Pak Wajiran. Beliaulah yang bersama-sama team SIK Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo saya perhatikan cukup peduli dengan tower-tower yang sudah terpasang. Saya terus terang pingin melihat bagaimana DKK Wonosobo mengoptimalkan infrastruktur yang sudah terpasang dengan biaya yang cukup mahal itu.
Baca lebih lanjut