Kota Manado, akhirnya sampai juga.

Puskesmas Bahu, salah satu puskesmas dengan kunjungan terbanyak di Kota Manado

Sejak lama sebenarnya saya ingin ke Kota Menado Manado (dah saya edit, dulu terbiasa nulis Menado. Thx to Albert). Bukan karena ingin merasakan buburnya yang terkenal, melihat kotanya yang katanya asyik, bukan pula pingin melihat gadis-gadisnya yang katanya juga cantik hehe… tapi hanya satu keinginan, menyelam di Bunaken. Kebetulan hobi saya selain jalan-jalan memang sekaligus menikmati alam. Pantai, gunung, pegunungan, hutan, sawah, ladang, sudah sering saya lewati. Hanya menyelam itu yang belum pernah saya lakukan. Paling menyelam di kolam renang 🙂
Beberapa tahun yang lalu, dr. Jantje Masengi, sekarang Kepala Puskesmas Bahu, memang mampir di Lab. Komputer di IKM untuk membeli Simpus. Beliau bermaksud mengimplementasikan Simpus setelah mengunjungi Puskesmas Salam. Beliau juga sudah beberapa kali bermaksud mengundang saya ke Kota Manado, hanya saja selalu gagal. Dan akhirnya setelah beberapa tahun, baru saya bisa berangkat menengok Puskesmas Bahu. Tanggal 9 Desember, 3 hari setelah istirahat dari perjalanan ke Tenggarong, saya langsung berangkat menuju Kota Manado. Di Manado, sebenarnya hanya ada satu puskesmas yang baru mulai mengimplementasikan Simpus Jojok. Hanya dengan melalui media telepon untuk konsultasi, puskesmas Bahu langsung melakukan implementasi tanpa pelatihan dari Team Simpus.

Ruang Loket, tumpukan rekam medis pasien. Sudah dimulai proses migrasi ke format yang baru

Petugas Loket Askes, masih menggunakan program yang lama untuk menyimpan no indeks

Hari pertama pun saya habiskan di puskesmas, untuk membenahi Simpus Puskesmas Bahu. Beberapa hal yang belum pas dan belum berjalan bisa dibenahi. Misalnya upload data dari loket, penomoran indeks yang masih menggunakan format lama, lembar register yang belum diganti, serta beberapa masalah teknis lainnya. Selain itu, kesempatan untuk presentase tidak lupa dilakukan untuk beberapa staf puskesmas Bahu. Maklum banyak hal yang sebenarnya bisa dimanfaatkan dari Simpus yang belum bisa dijalankan.

Beberapa staf puskesmas, sebelum presentasi dan diskusi Simpus

Selama di Manado, ada acara lain yang memang sudah direncanakan, yaitu ke Dinas Kesehatan Kota Manado untuk presentasi Simpus, baik Simpus yang single user maupun Simpus yang Web Based. Maklum, di Kota Manado saat ini ada satu sistem komputerisasi pasien yang sudah berjalan, hanya saja keluaran yang diinginkan belum sesuai dengan kebutuhan puskesmas dan dinas kesehatan.

Diskusi dan demo Simpus di Dinas Kesehatan Kota Manado. dr. Jantje paling kiri.

Selain acara di puskesmas dan dinas, tentunya mumpung nginap di hotel dekat mall saya tidak lupa berjalan-jalan ke mall, melihat gadis-gadis modis Kota Manado, sunset pantai Boulevard, kemudian juga mampir makan siang di rumah dr. Jantje, sekaligus untuk melihat panorama teluk Manado. Atau sambil memandangi wilayah Bunaken dari kejauhan.

Bersama Mbak Santi, petugas modis... Eeehhhh maaf, calon petugas Simpus Puskesmas Bahu. Saya malah belum sempat melatih, ada yang mau ndaftar jadi sukarelawan trainer ?

Pemandangan Teluk Manado dari kediaman dr. Jantje Masengi

Matahari tenggelam, hari mulai malam...

Sungguh menyenangkan seperti biasanya saya datang ke tempat yang baru sekali saya datangi. Tidak lupa, hari terakhir di Kota Manado saya diajak untuk ke kawasan kuliner Bubur Manado, mencicipi bubur yang rasanya aneh ketika pertama kali saya makan. Lama-lama memang rasanya enak juga hehe…

Bubur Menado, cleguk...

Tiga hari di Kota Manado, sungguh disayangkan akhrnya ada rencana yang gagal. Jalan-jalan ke Bunaken akhirnya tidak dapat saya lakukan. Mengurus Simpus di puskesmas sudah cukup menghabiskan waktu, dan saya pun lebih memprioritaskan puskesmas untuk perjalanan kali ini. Sayang kalau saya tidak semaksimal mungkin mendampingi puskesmas memulai Simpus. Bunaken sepertinya masih harus mengalah dan menunggu waktu untuk dijelajahi.

Mudah-mudahan saja masih ada kesempatan kesana…

14 Tanggapan

  1. Yang baju Putih koq gak di bw pulang mas…
    Skalian si Latih Simpus & IRT…. 😀

    Disana SIMPUSnya sdh ada atau mereka mau Migrasi dari SIMPUS yg lama ke SIMPUS mas Jojok?!

    • husss… yang punya ngamuk ntar hehe..

      Simpus (atau SIK) sudah ada, tapi baru sebatas pendaftaran no indeks pasien. Nah di Puskesmas Bahu dalam proses implementasi dari nol untuk Simpus Jojok.

    • Hi.. mass jojok… kayaknya cocok ya foto ama mba santi…..
      kebetulan mba santi blm ada yg punya jdi ditembak aja…hahahaha.
      nanti kapan2 mampir lgi ya ke manado biar bisa nyelam di bunaken ama mba santi….. kan yg di makan baru bubur Manado rasanya enak kan….. apalagi *********… hehehehehehe.

      • weiittttt… harus di sensor.. bahaya kalau saya pingin beneran om Maykel hahaha…
        Tunggu saja, mudah2an tahun depan Bunaken masih indah..

  2. uayune mb santi kwi . . . posene wis koyo poto model po bintang pelem ngono . . . wah sok nek rono maneh kudu melu iki . . .

  3. waaa maju tteruss… pantang mundur mas.. suksesss !!!

  4. Oooo…
    Baru mau Implementasi ya Mas…
    Ta’ Pesan Bubur Manadona az Mas… 😀

  5. wkwkwkwkkww
    mas albert, sebetulnya aku juga ga nolak lho kalo diajak ke menado

  6. wow, the view that good at Manado’s top 😀

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: