Cerita yang tertunda

Bu dr. Vivi, Kepala Puskesmas Pelaihari... sstttt.. beliau ternyata masih kerabat dr. Agus, user Simpus dari Puskesmas Krejengan, Probolinggo hehe... dunia memang sempit.

Dari perjalanan ke Kalimantan Selatan beberapa waktu yang lalu, masih ada beberapa gambar dan catatan yang tersisa, sayang kalau tidak ditampilkan di blog untuk saling berbagi informasi. Ndak papalah ceritanya tertunda, yang penting bisa berbagi dengan sesama.

Kesibukan gara-gara di-kejartayang-i (ini bahasa apa pula ya) tagihan software membuat waktu untuk menulis di blog agak kurang. Meskipun untuk nongol fesbuk masih bisa cukup waktu hehe.. maklum, menulis di blog butuh waktu yang agak sedikit lama dan khusus sembari menunggu ide dan mood datang. Lain dengan fesbuk, asal cuap-cuap, asal komen, asal meng-komen-i status teman …

Cerita dan foto kali ini dari Puskesmas Pelaihari, salah satu puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Tanah Laut. Perjalanan sendiri adalah kelanjutan setelah pertemuan di Paringin, Kabupaten Balangan. Kemudian juga ada cerita dari Puskesmas S. Parman, Kota Banjarmasin. Puskesmas inilah yang melakukan pelatihan malam hari setelah pertemuan tahun kemarin di Banjarbaru.

langsung saja ya, singkat cerita dan ceritanya memang singkat…

Kita tampilnyaaaaaaa yang pertama… Puskesmas Pelaihari…

Puskesmas Pelaihari sempat melaksanakan Simpus Jojok beberapa saat, sebelum akhirnya macet gara-gara sibuk untuk sertifikasi ISO. Dan ketika saya datang ke puskesmas ini, ada semangat baru untuk mulai menjalankan lagi Simpus.

Puskesmas ini, kalau tidak salah satu-satunya puskesmas yang telah meraih sertifikasi ISO di Kabupaten Pelaihari. Selain itu penghargaan sebagai puskesmas dengan Pelayanan Prima juga didapat puskesmas ini. Berada di dalam Kota Pelaihari (tentunya), adalah salah satu puskesmas yang paling dekat dengan hotel tempat menginap setelah datang dari Balangan, sehingga saya memilih mampir ke puskesmas ini.

Puskesmas Pelaihari

Yang juga saya temukan selain di Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, kalau mau masuk puskesmas sebaiknya copot sepatu dan sandal.

nahh... biar tetep bersih, copot sepatu sandal dulu ya...

Komputer disini nyaman lho... dikasih tudung indah hehe... tetep bersih.

Mungkin kebetulan dan kemumpungan, kedatangan saya akhirnya malah dimanfaatkan untuk mengumpulkan semua team Simpus yang pernah ada, untuk berdiskusi langsung bagaimana membenahi implementasi Simpus supaya lebih optimal. Bu dr. Vivi, Kepala Puskesmas Pelaihari, langsung mengumpulkan semua team di ruang rapat.

Beruntung Pak Ilyas dari DKK ikut menemani sehingga membantu untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan manajemen dan birokrasi yang ada sekarang. Banyak masukkan dan perencanaan yang dibahas, antara lain rencana ke Puskesmas Padang Luas untuk melihat proses Simpus disana yang sudah menggunakan barcode, selain itu juga rencana untuk mengaktifkan Simpustu di loket pendaftaran.

Selain pertemuan dadakan dengan Team Simpus, tentu juga tidak lupa saya keliling dan liat-liat puskesmas. Beberapa foto dari puskesmas ini bisa saya pasang disini.

Ruang anak yang cukup 'meriah'...

eh sedikit kelewatan, ini ada fasilitas berupa tempat parkir sepatu sandal dan helm…

Fasilitas pengunjung...

Rekam Medis Puskesmas Pelaihari. Rapi dong... sudah ISO gitu...

dan ini yang tak lupa dilakukan, foto-foto bareng beberapa staf puskesmas yang secara kebetulan banyak yang ibu-ibu, dan kebetulan lagi ada beberapa dari mereka yang berasal dari dekat rumah hehe…

Banyak ibu-ibunya hehehe... maaf jadi merasa paling ganteng...

Siang itu juga setelah saya rampung menjadi tamu tak diundang di puskesmas Pelaihari (eh tapi pagi sebelumnya saya kulo nuwun dulu lho sama bu kepala dinas…) dengan diantar Pak Ilyas saya berangkat ke Kota Banjarmasin. Pindah wilayah, sekaligus juga bertemu dengan Pak Midun, Sie Yankes Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan. Beliau yang pernah mengundang saya untuk pertemuan Simpus se-Kalimantan Selatan.

Sungguh beruntung, sore hari saya malah diajak ngobrol sama Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kalsel. Itung-itung mumpung ketemu, saya pun melaporkan perkembangan implementasi Simpus yang sudah dimulai dari tahun 2006 dengan beberapa kendala yang ada.

Nginap semalam di Banjarmasin, hari berikutnya saya menengok Puskesmas S Parman. Puskesmas ini melakukan pelatihan Simpus secara singkat malam hari beberapa bulan yang lalu, dan saya sudah berjanji kalau ada tiket di tangan ke Kalsel pasti saya akan mampir. Hari itu saya penuhi janji saya. Kali ini saya diantar oleh Pak Midun.

Puskesmas S Parman, Kota Banjarmasin. Lokasi di tengah kota, di dekat sungai...

Singkat cerita, saya pun langsung mencari kenalan saya staf Puskesmas S Parman, Pak Sarbini. Dan juga langsung seperti biasanya menuju komputer Simpus untuk melihat data yang ada.

Pak Sarbini, bersama komputer untuk Simpus.

Salut dengan puskesmas dan staf-stafnya, ternyata Simpus sudah bisa berjalan dengan cukup lancar. Beberapa masalah masih bisa diatasi dengan mudah. Entry data cukup lancar meskipun hanya menggunakan satu komputer. Dan seperti biasa, saran untuk menjalankan Simpustu di loket pendaftaran juga saya ajukan, maklum di banyak puskesmas sudah sangat terasa kalau Simpustu membantu proses pendaftaran pasien.

Loket Puskesmas S Parman. Beliau berdua adalah bu Kepala Puskesmas, dr. Widi Utami, bersama Pak Midun.

Nah, hasil jepret-jepret iseng disini, ketemu beberapa mbak-mbak yang asyik ngobrol di salah satu lorong puskesmas… Sayang sekali saya terlalu lugu untuk cari tahu gimana kenalan dengan mereka…

mbak-mbak di lorong puskesmas... itu ada yang minta difoto lagi lho...

Setelah selesai, siang itu juga saya ke hotel untuk bersiap-siap kembali ke Jogja.

Ada beberapa catatan yang secara khusus saya dapat selama beberapa hari di Kalimantan Selatan. Semangat dan komitmen dari Balangan, semangat dan motivasi untuk memulai lagi Simpus di Pelaihari, serta semangat untuk menjalankan Simpus dengan kondisi yang minimal di S Parman.

Masih cukup jauh rasanya membayangkan Simpus Jojok benar-benar bisa berjalan dengan lancar di semua puskesmas se-Propinsi Kalimantan Selatan. Kendala hardware, birokrasi, biaya tentunya, masih menghadang di depan. Dan seperti biasa, saya hanya bisa berharap masih bisa terus melayani daerah ini… sekuat tenaga.

10 Tanggapan

  1. wah, sing jalan-jalan terus ……..
    sip lah, nganti lali aku ra dioleh-olehi

  2. Assalamu’ alaikum wr wb
    Hehehehe……makasih mas jojok mau mampir kepuskesmas pelaihari.
    Seperti yang sudah direncanakan kami jalan-jalan ke puskesmas padang luas untuk melihat simpus di padang luas.
    Seperti komitmen kami waktu kumpul di aula puskesmas pelaihari, kami siap melaksanakan simpus, tapi seperti yang mas jojok ketahui ganjalan kami masalah daya listrik belum teratasi.
    Mudahan aja komitmen dan semangat teman2 tim simpus tidak turun…….
    Sukses selalu buat mas jojok dan simpusx….thanks

    • waalaikum salam mas Arul..
      saya juga terima kasih bisa diberi kesempatan mampir Puskesmas Pelaihari, padahal rencananya mepet, malah bisa ketemu teman2 disana.
      Masalah kendala mudah2an bisa segera teratasi, mungkin dinkes bisa ganti monitornya dengan LCD gitu hehe.. bisa lebih irit listrik. Kalau memang berat, operasikan saja satu atau dua komputer, sudah bisa jalan kok.

      semangat terus untuk Puskesmas Pelaihari..

  3. Tiba2 listrik mati

  4. hehehe… tetap semangatt!!!^^

    safe self dan safe sex, cegah penyakit menular seksual

  5. Mana keponakan ku ? Wah mas Jojok keduluan lagi ..

  6. 🙂 wah sukses ya Mas … Bgmn disana baik2 semua?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: